Masalah
Gizi Merupakan Dampak Bagi Kesejahteraan Masyarakat
Masalah pemenuhan gizi sekarang mulai menjadi
masalah besar bagi kesejahteraan pada masyarakat kalangan bawah. Pemenuhan
bahan makanan bagi masyarakat kalangan kecil atau bawah sangatlah rendah.
Banyak di antara mereka yang belum terpenuhi sandang, pangan bahkan papn untuk
kesejahteraan hidup mereka. Hal ini timbul karena adanya perbedaan derajat
antara masyarakat kalangan atas dengan masyarakat kalangan bawah. Selain itu
pembangunan nasional sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Karena pembangunan nasional sangat erat kaitannya dengan pembangunan social
budaya dan ekonomi yang sangat nyata. Sebagai
contoh, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan
masyarakat yang meningkat akan diikuti oleh semakin meningkatnya
derajat
kesehatan masyarakat. Sebaliknya, peningkatan derajat kesehatan dapat
meningkatkan tingkat
kecerdasan dan tingkat pendapatan masyarakat.
Sehingga
banyak tuntutan yang harus dipenuhi dalam era industri ini lebih besar bila
dibandingkan
tuntutan pada era sebelumnya. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
sudah
saatnya lah untuk lebih memusatkan perhatian pada upaya peningkatan
kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya meningkatkan produktifitas kerja
dan
salah satu upaya yang cukup mendasar adalah upaya peningkatan gizi pekerja.
Dengan
meningkatkan gizi pekerja diharapkan daya tahan tubuh mereka akan
meningkat
dan sebagai konsekwensinya akan meningkat pulalah produktifitas
kerjanya.
Gizi dan permasalahannya bagi masyarakat.
Berbicara
masalah gizi, kita tidak terlepas dari pembahasan mengenai zat-zat
makanan
atau nutrisi yang masuk kedalam tubuh. Makanan yang bergizi adalah
makanan
yang mengandung zat-zat nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh
dapat
melakukan fungsi-fungsinya dengan sebaik-baiknya. Dengan perkataan lain
zat
gizi sangat diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan dan
pemeliharaan tubuh beserta
semua fungsinya.
Kebutuhan
akan zat-zat ini berbeda-beda dan perbedaan ini tergantung dari umur,
jenis
kelamin, jenis pekerjaan ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Pada
wanita
dewasa, kalori yang dibutuhkan berkisar antara 1.600 -2000 kilokalori,
sedangkan
pria dewasa membutuhkan sekitar 2.500 -3.000 kilokalori setiap harinya.
Secara
umum pengaruh gizi pada manusia sangatlah kompleks, antara lain dapat
berpengaruh
terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas dan
kesanggupan
kerja yang mana kesemua ini sangatlah erat hubungannya dengan
perbaikan
atau peningkatan pendapatan masyarakat.
Dengan
demikian agar dapat melakukan kerja seoptimal mungkin sangatlah perlu
diperhatikan kualitas makanan yang dimakan, hendaknyalah memakan makanan yang
cukup mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh atau makanan yang berimbang
(balanced diet).
Banyak
masalah-masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat tidak adanya
keseimbangan
gizi yang lebih dikenal sebagai akibat gizi salah. Gizi salah yang
diderita
pada masa janin (dalam kandungan) dan masa anak-anak dapat
menghambat
antara lain kecerdasan, motivasi, kesanggupan belajar. Selain itu, ada
dugaan
bahwa gizi salah yang diderita pada masa janin dapat menimbulkan kelainan
kromosoma
yang bisa berakibatkan pada perilaku abnormal ataupun kelainankelainan
yang
akan bertahan selama hidup. Masalah lain yang dapat diakibatkan oleh
gizi
salah ini adalah gangguan perkembangan Fisik.
Di
Indonesia, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BPS melalui modul SUSENAS
tahun
1986, 1987, dan 1989 serta hasil survai Vitamin A tahun 1978 menunjukkan
adanya
penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk yang cukup bermakna. Pada
tahun
1978 prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia sebesar 15,9% yang
kemudian
menurun hingga 10,5% pada tahun 1989. Demikian pula prevalensi
Kurang
Energi Protein (KEP) berat juga mengalami penurunan dari 3% menjadi 1,4%
dalam
kurun waktu yang sama. Sehingga banyak masyarakat yang terkena penyakit akibat
kekurangan gizi.
Secara
umum, permasalahan gizi dan pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor
antara lain faktor demografi seperti pertambahan jumlah penduduk, laju
pertumbuhan
penduduk yang tinggi, besarnya proporsi penduduk usia muda,
penyebaran
penduduk yang tidak merata, perubahan susunan penduduk, faktor
sosial
ekonomi dimana terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat,
meningkatnya
laju pertumbuhan ekonomi yang secara baik langsung berpengaruh
pada
pendapatan keluarga dan adanya perbedaan derajat kehidupan masyarakatnya.
Selain itu, faktor lain yang berpengaruh pada masalah gizi dan pangan adalah
perkembangan IPTEK dimana terjadinya arus moderenisasi yang membawa banyak
perubahan pada pola hidup masyarakat termasuk pada pola makannya.
Derajat
kesehatan yang baik mempunyai dampak positif yang langsung terhadap
laju
pembangunan. Rakyat yang semakin sehat, bukan hanya merupakan tujuan
tetapi
juga sarana agar laju pembangunan dapat dipercepat. Derajat kesehatan yang
makin
baik akan meningkat produktifitas tenaga kerja yang baik pula.
Untuk
mengatasi masalah gizi tersebut juga butuh perhatian dari pemerintah setempat
untuk lebih memperhatikan kehidupan masyarakat yang kekurangan gizi. Serta
menyelenggarakan program sumbangsih pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat
kalangan bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar