Masyarakat Perkotaan
dan Masyarakat Pedesaan
masyarakat adalah
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga
mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang
menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
- pembagian
kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas
yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- interaksi
yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan
daripaa factor pribadi
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat
penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kota secara internal pada hakekatnya merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah.
Kota juga mempunyai
peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut
dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya,
baik dalam skala regional maupun nasional.
Masyarakat
Pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam
gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini
merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering
diistilahkan dengan :
- konflik
- kontraversi
- kompetisi
- kegiatan
pada masyarakat pedesaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar