welcome


Senin, 26 Desember 2011

BAB II ( Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan )


Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan


Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tertentu memungkinkan tebentuknya penduduk. penduduk disini yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk/populai dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tetentu. Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial ( peraturan ) yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai  semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan selanjutna cipta merupakan kemampuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Dari tebentuknya penduduk masyarakat akan ada pula hubungannya dengan kebudayaan, yang merupakan dwi tunggal antara penduduk masyarakat dan kebudayaan setempat yang artinya ” bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat dan kebudayaan tersebut hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat”.



PENDUDUK DAN PERMASALAHANNYA

Penduduk sangat terikat dengan permasalahan yang ada di sekelilingnya. Permasalah tersebut bisa bersifat ekonomi, pangan, dan pendidikan. Permasalahan dalam penduduk tersebut timbul akibat adanya pertambahan populasi kelahiran yang cukup banyak disetiap wilayah di bandingkan tingkat kematian penduduk di suatu wilayah. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang (berumur panjang) dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah karena adanya faktor kelahiran, kematian, datang, dan pergi dari wilyah itu sendiri. Keempat faktor tersebut maka pertambahan penduduk  dapat  dihitung dengan cara:
pertambahan penduduk = ( jumlah lahir – jumlah mati) + ( jumlah datang – jumlah pergi ). Selain itu faktor penentu dinamika penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas. Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun atau disebut juga Crude birth Rate (CBR). CBR ini dapat juga kita gunakan untuk mencari tingkat kelahiran dari wanita pada umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun. Selain itu adapula faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Dinamika penduduk dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Pn = (1 + r) n x  Po
Pn = jumlah penduduk setiap tahun
 r = tingkat pertumbuhan penduduk dalam persen
 n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po = jumlah penduduk yang diketahui menurut tahun dasar

KOMPOSISI PENDUDUK

Koposisi penduduk dalam suatu wilayah di tentukan dengan cara sensus penduduk, dimana sensus penduduk ini dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
  1. Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, dimana jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
  2. Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
  3. Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.



PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perkembang dan perubahan kebudayaan di suatu wilayah bergantung pada masyarakat setempat. Dimana kebudayaan itu merupakan keseluruhan arti pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri. Perkembangan dan perubahan kebudayaan sangat melekat pada jiwa manusia itu sendiri. Suatu wilayah dikatakan memiliki budaya apabila masyarakatnya banyak menganut kebudayaan berdasarkan tempat tinggalnya seperti kebudayaan hindu, budha ,islam, dan kebudayaan barat.
kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
  1. unsur religi
  2. sistem kemasyarakatan
  3. sistem peralatan
  4. sistem mata pencaharian hidup
  5. sistem bahasa
  6. sistem pengetahuan
  7. seni

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Dalam hal ini kebudayaan dapat mencirikan kepribadian seseorang. Kepribadian tersebut dapat bersifat negative ataupun positif. sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat.


PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI

Dr. Koentjaraningrat  membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan menjadi 8 macam  yaitu :
  1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic institutions
  2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup ( economic institutions)
  3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
  4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
  5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
  6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
  7. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara (political institutios)
  8. Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic institutisi)




              


Tidak ada komentar:

Posting Komentar