APEC dan Indonesia
Forum
Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang didirikan tahun 1989 dan
beranggotakan 21 perekonomian memiliki peranan yang semakin penting pada
perekonomian dunia. Oleh karena itu, APEC Economy Leader’s Week dan beberapa
pertemuan terkait yang akan diselenggarakan pada 1-8 Oktober 2013 di Bali akan
mendapatkan banyak perhatian masyarakat internasional.
APEC
merupakan kekuatan ekonomi dunia utama saat ini karena menjadi tempat tinggal
bagi 40 persen pendudukdunia, menguasai 44 persen perdagangan dunia, dengan
kekuatan ekonomi 55 persen produk domestik bruto (PDB) dunia. Peran APEC didunia semakin penting ditengah
gejolak pasar keuangan yang dialami perekonomian-perekonomian yang tengah
bertumbuh (emerging economies) serta melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
Sementara itu, kontraksi ekonomi Eropa masih berlanjut, demikian juga ekonomi
Amerika Serikatmasih menghadapi banyak masalah, sehingga peran APEC dalam
pemulihan ekonomi sangat penting. Stabilitas ekonomi dunia ditentukan oleh keerhasilan
ekonomi APEC menjaga stabilitas ekonominya. Semua perhatian dunia akan tertuju
ke Bali awal Oktober ini.
APEC penggerak
ekonomi dunia ?
Kekuatan ekomoni APEC yang besar didunia membuat maju mundurnya
ekonomi dunia bergantung padamaju mundurnya ekonomi APEC. Apalagi data dari
Sekretariat APEC menunjukkan bahwa sejak APEC berdiri tahun 1989 hingga tahun
2000 total perdagangan internasional anggota APEC meningkat lima kali dari 3,1
triliun dollar AS menjadi 16,8 triliun dollar AS. Lapangan kerja yang tercipta
dikawasan APECdari 1999 hingga 2001 sebesar10.8 persen, dan kemiskinan turun 35
persen pada periode yang sama. Dari data tersebut terlihat jelas bahwa ekonomi
kawasan APEC berkembang dengan cepat dan semakin makmur karena didukung oleh meningkatnya perdagangan
sesama anggota APEC karena turunya tarif rata-rata dari 17 persen menjadi 5,8
persen dari tahun 1989 ke tahun 2010. Selain itu, biaya transaksi dalam
perdagangan juga turun 5 persen pada periode2007-2010. Demikian juga investasi,
baik langsung maupun portofolio, sesama anggota APEC juga semakin besar. Kerja
sama ekonomi antar anggota APEC semakin meningkat dengan laju pertumbuhan
ekonomi rata-rata per tahun 7,39 persen dari 2003 hingga 2012. Demikian juga
nilai perdagangan internasional APEC meningkat
11,69 persen rata-rata per tahun pada periode yang sama, sementara nila
perdagangan dunia tumbuh rata-rata 11,44 persen pada periode yang sama.
Kawasan APEC yang dinamis dan
berkembang pesat akan terus berkembang karena memiliki komitmen untuk
mengurangi hambatan perdagangan dan investasinya. APEC telah mendeklarasikan
Bogor Goals yang di canangkan pada 1994 di Bogor untuk mencapai pasar yang
bebas dan terbuka dalam perdagangan dan investasi dengan target waktu tahun
2010 untuk negara-negara maju dan tahun 2020 untuk negara-negara berkembang.
Bogor Goals menjadi tonggak penting dalam liberalisasi aliran barang, jasa, dan
modal dikawasan APEC dalam rangka integrasi ekonomi APEC. “APEC Leaders concluded that while more work remains to be done,
significant progress has been made toward achieving the Bogor Goals”
yang disebutkan oleh Sekretariat APEC. Terlihat jelas bahwa hambatan
perdagangan barang jasa, dan modal telah dipangkas di kawasan APEC,
meningkatkan arus perdagangan barang, jasa, dan kapital, yang pada akhirnya
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat APEC.
Kawasan APEC yang dinamis dan
berkembang pesat berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan
memangkas hambatan yang ada. Dengan demikian, kerja sama ekonomi khususnya
dalam perdagangan barang, jasa dan modal akan semakin meningkat. Oleh karena
itu, perekonomian APEC diperkirakan akan tetap berkembang pesat pada masa
mendatang sehingga kekuatan ekonomi APEC di dunia akan semakin meningkat dan
semakin penting, APEC tetap akan dominan dalam perekonomian dunia dan menjadi
motor penggerak ekonomi dunia.
Peran APEC bagi indonesia
Indonesia sebagai salah satu pendiri
APEC memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah APEC ke depan. Apalagi
pada tahun ini Indonesia menjadi ketua APEC sehingga diharapkan bisa memainkan
peranan yang penting seperti pada tahun 1994 yang berhasil membuat
deklarasi Bogor Goals. Mudah-mudahan
muncul Deklarasi Bali ini dapat menjadi
tonggak penting peningkatan kerja sama APEC awal Oktober yang akan datang.
Peran APEC bagi Indonesia adalah penting karena perkembangan ekonomi Indonesia banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi APEC (perdagangan Indonesia dengan sesama negara APEC lebih besar dibandingkan dengan negara-negara non-APEC) sehingga masa depan ekonomi Indonesia banyak dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi APEC. Untuk itu, Indonesia harus bisa menjaga agar perkembangan APEC kedepan akan terus pada jalurnya (on track), Indonesia perlu menjaga agar perkembangan kerja sama di APEC selaras dengan kepentingan Indonesia.
Demikian juga Indonesia harus bisa
memanfaatkan berbagai kerja sama dalam APEC agar berbagai skim kerja sama yang
ada menguntungkan baik dalam ekonomi, sosial, maupun pariwisata. Meskipun
neraca perkembangan intra APEC kita
masih surplus, angkanya semakin mengecil, itupun karena banyak tertolong ekspor
sumber daya alam.
Jangan ulang kesalahan manajemen
kita dalam menghadapi Kawasan Pedagangan Bebas ASEAN (AFTA) yang
diimplementasikan 2010, di mana kinerja perdagangan internasional kita yang
dulu surplus dengan ASEAN dalam beberapa tahun terakhir ini selalu defisit
dengannilai yang cenderung meningkat.
Selain itu, diseminasi berbagai skim kerja sama APEC yang bisa di
manfaatkan oleh masyarakat ataupun pengusaha perlu ditingkatkan agar berbagai
skim yang ada bisa di manfaatkan secara maksimal. Dengan demikian,
keikutsertaan Indonesia di APEC akan memberi manfaat yang besar bagi Indonesia.
Indonesia mestinya juga bisa
memanfaatkan kesempatan Leader’s Meeting Bali untuk menjual Indonesia,
meningkatkan pariwisata ataupun investor dari APEC. Semoga Leader’s Meeting di
Bali sukses ^^
Sumber::
Kompas,
Senin 30 September 2013
Dikutip
oleh Sri Adiningsih
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Direktur
P2EB UGM
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar