MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup dapat diartikan sebagai tujuan dari hidup
yang dapat berupa impian, harapan serta cita-cita yang disertakan dengan
perbuatan.
Pandangan hidup yang terjadi pada manusia bersifat
berangsur-angsur dan terus-menerus dalam waktu yang lama, dan untuk mencapai
suatu pandangan hidup tersebut haruslah dibuktikan dengan nyata.
Pandangan hidup tersebut dibagi menjadi tiga yaitu :
Pandangan hidup menurut agama, pandangan hidup menurut nilai dan norma, serta
pandangan hidup menurut renungan.
Cita-cita
Cita-cita adalah sebuah keinginan yang lahir dari diri
seseorang, cita-cita dapat dijadikan acuan untuk mencapai tujuan hidup dengan
sebuah usaha dan doa. Cita-cita pun lahir dari sebuah impian dan harapan yang
membuat seseorang untuk mendapatkan masa depannya. Dengan demikian cita-cita
adalah sebuah pandangan hidup yang di jadikan patokan bagi manusia.
Apabila cita-cita tersebut tidak terpenuhi, maka
cita-cita tersebut hanyalah sebuah angan-angan. Manusia yang memiliki cita-cita,
akan menggapainya dengan usaha yang tidaklah gampang.
Contohnya seorang anak laki-laki yang memiliki cita-cita
ingin menjadi pilot, namun anak tersebut belum sekolah, dan tidak mungkin
berpikir baik serta belum memiliki kemampuan untuk berusaha mencapai cita-cita
tersebut, karena anak tersebut masih dalam angan-angan untuk memikirkan
cita-citanya.
Antara masa depan dengan masa sekarang merupakan realita
yang harus dihadapi manusia dengan jarak waktu yang cukup panjang. Seseorang
dapat mencapai apa yang di cita-citakannya itu bergantung dengan tiga factor
yaitu :
1.
Manusia yang memiliki cita-cita
2.
Sebuah kondisi yang dihadapi dalam mencapai
sebuah cita-cita
3.
Dan seberapa tinggikah cita-cita yang ingin
dicapai
Faktor manusia, Kesulitan
untuk mencapai cita-cita juga sering terjadi karena kurangnya kemampuan yang
tidak sesuai dengan diri sendiri, sehingga cita-cita tersebut hanyalah berupa
khayalan semata. Cara keras dalam menghadapi cita-cita merupakan suatu
perjuangan hidup yang bilamana berhasil akan membuat Ia merasa puas. Faktor kondisi yang mempengaruhi
tercapainya cita-cita, factor kondisi ini dapat berupa materi dan kemampuan.
Dalam hal ini bila dalam mencapai cita-cita kurangnya factor kondisi
menyebabkan sulitnya untuk mencapai cita-cita. Factor tingginya cita-cita yang diinginkan, pada factor ini,
seseorang difokuskan untuk tetap menjungjung tinggi cita-cita setinggi langit.
Motivasi ini digunakan untuk memberikan semangat dalam mencapai masa depan.
Selain itu adanya kemampuan serta daya pikir yang sesuai dengan diri sendiri,
merupakan hal yang diperlukan selanjutnya.
Selain cita-cita tersebut, cita-cita juga dapat dikaitkan
dengan bangsa Indonesia yang dimana cita-cita bangsa Indonesia terdapat pada
alinea ke-4. Dalam alinea ke-4 tertulis makna tentang cita-cita bangsa
Indonesia yang sesuai dengan UUD 1945.
Kebajikan
Kabajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang bermoral
dan sesuai dengan nilai-nilai juga norma agama dan etika. Manusia cenderung
berbuat baik karena adanya dorongan dari suara hatinya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri
bagi dirinya, mana yang baik dan mana yang buruk. Namun sesuatu yang baik menurut kita sendiri,
belum tentu baik menurut oranglain.
Jadi baik buruk itu dilihat menurut suara hati sediri. Meskipun
dengan demikian harus dinilai dan diukur menurut suara pendapat umum. Disini
tidak berarti bahwa pendapat umum itu diatas segala-galanya.
Kebijakan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah
laku manusia. Tingkah laku manusia tersebut dibagi dalam beberapa factor, yaitu
:
1.
Factor pembawaan, factor pembawaan tersebut dapat melalui
orangtua atau pembawaan sejak lahir.
2.
Factor lingkungan, lingkungan adalah media yang
membentuk tingkah laku manusia. Lingkungan tersebut dapat berupa
lingkungan keluarga, masyarakat dan
lingkungan sekolah. Dalam lingkungan keluarga orangtua lah yang menjadi panutan
bagi anak-anaknya. Dalam lingkungan sekolah yang jadi panutan murid/siswa nya
adalah seorang guru. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat yang menjadi panutan
yaitu oranglain yang lebih tua usianya dari kita, mahasiswa dan golongan
remaja.
3.
Factor pengalaman, factor pengalaman dapat
berupa pengalaman pahit dan pengalaman manis. Pengalaman tersebut akan
menjadikan kita semakin mengerti dengan apa yang kita hadapi. Pengalaman juga
dapat menjadi motivasi untuk lebih baik lagi dalam mencapai suatu tujuan hidup.
Usaha atau perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah suatu tindakan positif yang
dilakukan manusia untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan nya. Karena tanpa
usaha, maka tujuan tersebut tidak akan membuahkan hasil. Apabila seseorang
bercita-cita menjadi seorang analysis programmer, maka dibutuhkanlah sebuah
usaha untuk mencapai cita-cita tersebut. Usaha tersebut yaitu sekolah,
memperoleh pendidikan baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan luar yang
membuat sesorang tersebut memperoleh ilmu tentang analysis programmer.
Kerja keras pada umumnya adalah dasar untuk menghargai
dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebagai manusia, janganlah kita bersifat
malas. Karena dengan kemalasan kita menjadi miskin penegtahuan. Aturlah waktu
sebaik-baiknya untuk menyusun kegiatan dimasa datang. Selain usaha dan
perjuangan, cita-cita juga harus disertai dengan doa kepada Tuhan.
Dalam bekerja keras, manusia dibatasi dengan kemampuan
yang terbatas. Kemampuan tersebut terbatas pada fisik dan keahlian seseorang.
Seseorang yang bekerja dengan fisik yang lemah, akan memperoleh hasil yang
sedikit, dan keterampilan akan memperoleh hasil yang banyak apanila keterampilan
tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.
Keyakinan (BELIEVE)
Keyakinan adalah sifat yang muncul dari hati seseorang
untuk mencapai suatu tujuan. Keyakinan ini dapat di jadikan sebagai motivasi
dalam mencapai suatu cita-cita di masa depan. Seseorang yang memiliki keyakinan
dalam hidupnya, maka Ia akan semangat dalam untuk mencapai suatu pandangan
hidup.
Keyakinan dapat dihubungkan dengan agama, misalnya
keyakinan seseorang akan adanya Tuhan dalam hidup mereka. Dalam hal ini
keyakinan manusia bermula dari Tuhan, yang dimana pandangan hidup tersebut
sesuai dengan ajaran agamanya. Sebaliknya, jika manusia tidak percaya maka
seseorang tersebut tidak memiliki keyakinan dalam dirinya.
Seseorang yang memiliki keyakinan kuat dalam hidupnya, Ia
akan selalu berusaha untuk membuktikan bahwa apa yang di cita-citakannya akan
tewujud dimasa yang akan datang.