Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.
Tujuan Catatan Kaki :
1.
Menyusun Pembuktian
Semua dalil atau
pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung
oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang
pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau
tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi atau penunjukan dalam catatan kaki
dimaksudkan untuk menunjukan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah
dibuktikan oleh orang lain.
2.
Menyatakan Hutang Budi
Penunjukan sumber pada
catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang
dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya
itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
3.
Menyatakan Keterangan
Tambahan
Catatan kaki juga
dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang
dimaksud dapat berupa :
A. Inti atau sari dari
fragmen yang dipinjam.
B. Uraian teknis ,
keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam
teks.
C. Materi-materi
penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan-pandangan lain yang bertentangan
4.
Merujuk bagian lain dari
teks
Catatan kaki dapat juga
dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan
itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa
utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.
Cara Penulisan Catatan Kaki
Cara penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Hal ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memang benar-benar berguna dan mudah dimengerti. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan catatan kaki:
-
Catatan kaki harus dipisahkan oleh
sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak
empat spasi dari teks.
-
Catatan kaki diketik berspasi satu.
-
Diberi nomor.
-
Nomor catatan kaki diketik dengan
jarak enam karakter dari margin kiri.
-
Jika catatan kakinya lebih dari satu
baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat
pada margin kiri).
-
Jika catatan kakinya lebih dari satu
maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan
jarak spasi teks.
-
Jarak baris terakhir catatan kaki
tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
-
Keterangan yang panjang tidak boleh
dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada
memotong catatan kaki.
-
Jika keterangan yang sama menjadi
berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata
ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
-
Jika ada keterangan yang sama tapi
tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor
keterangan sebelumnya.
-
Jika keterangan seperti opcit tetapi
isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
-
Untuk keterangan mengenai referensi
artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama
pengarang tidak dibalik.
Contoh Catatan Kaki
Contoh
Catatan Kaki yang saya ambil dari sumber buku yang saya baca yang berjudul “Gajah Mada - Bergelut dalam Kemelut Takhta
dan Angkara” yang saya ambil melalui E-book Indonesia. Penerbit Tiga
Serangkai dengan penulis yang bernama Langit
Kresna Hariadi (LKH) diterbitkan pada tahun 2006.
Catatan Kaki pada halaman ke- 3 pada
bab pertama
Catatan Kaki pada halaman ke- 4 bab
pertama
Catatan Kaki pada halaman ke- 9 bab
pertama
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman
kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan seseorang terkenal, baik berupa
tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan. Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi
sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau
eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh
(diselingi dengan) tanda kutip.Dalam penulisan makalah, penulisan ilmiah,
skripsi, buku dan lain-lain seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk
menegaskan isi uraian pustaka.
Prinsip-prinsip
mengutip :
-
Penulis harus menahan diri agar tidak
mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan
kutipan.
-
Penulis harus memahami bahwa kutipan
hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
-
Kutipan dianggap benar jika penulis
menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan
dengan sumber aslinya.
-
Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar
tidak merusak uraian sebenarnya
-
Pada kutipan langsung, penulis tidak
boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang
dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [
sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”,
“jadi..”, “ seperti itu”.
Terdapat dua bentuk kutipan yaitu kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung. Kutipan
langsung adalah pemindahan secara lengkap, dalam arti kata demi kata,
kalimat demi kalimat sesuai dengan bunyi pada teks atau perkataan seseorang
yang dikutip oleh penulis. Pada kutipan
tidak langsung, penulis melakukan parafrase atau menggunakan
kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri menjadi ikhtisar atau intisari
berdasarkan apa yang dikutipnya.
Kutipan
Langsung
Kutipan langsung adalah
kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun
ejaannya. Cara penulisannya sebagai berikut :
a. Kutipan
yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks
-
Diketik seperti ketikan teks
-
Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
-
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
atau sesudah teks kutipan
b. Kutipan
yang terdiri dari empat baris atau lebih,
-
Diketik satu spasi
-
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi
kiri
-
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
teks kutipan
Kutipan
tidak langsung
Kutipan tidak langsung
adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Adapun cara penulisannya
sebagai berikut :
a. Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana
dengan teks biasa
b. Semua
kutipan harus dirujuk
c. Sumber-sumber
rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
kutipan
Contoh
Kutipan
Penulisan Kutipan yang saya amati melalui buku yang
berjudul “ Penemuan Hukum Adat” oleh
C.Van Vollenhoven yang diterbitkan oleh Djamban pada tahun1981 dan 1987.
Kutipan Hal 26 bab pertama
Kutipan Hal 29 bab pertama
Kutipan Hal 32 bab pertama
Perbedaan
Catatan Kaki dan Kutipan adalah dari penempatan
dan cara penulisan sumber referensi di dalam penulisan karya ilmiah.
Sumber ::