PERILAKU
KONSUMEN
Konsumen
adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan
diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat
diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa. Untuk memahami mengenai
perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan.
PENDEKATAN
KONSUMEN
Untuk
mengetahui perilaku konsumen, kita membutuhkan pendekatan-pendekatan terhadap
konsumen. Berikut ini adalah pendekatan konsumen :
·
Pedekatan Marginal
Utility (Kardinal)
Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa
tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan
lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Dalam hal ini tingkat
kepuasan dari konsumen dapat dilihat dari 2 faktor di bawah ini :
-
kepuasan
total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu
dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
-
kepuasan
tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya perubahan jumlah barang
atau jasa yang dikonsumsi.
·
Pendekatan
Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen
mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi
berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara
absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva
indiferensi.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Mengukur kurva indiferensi dilakukan 4 (empat)
asumsi sebagai berikut :
-
Konsumen
memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam
bentuk peta indiferensi.
-
Konsumen
memiliki dana dalam jumlah tertentu.
-
Konsumen
selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
-
Semakin
jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
KONSEP
ELASTISITAS
Terdapat
tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:
·
Elastisitas
Harga.
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
·
Elastisitas
Silang.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.
·
Elastisitas
Pendapatan.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.
Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan
yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika pendapatan
nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya. Sebaliknya
bila
pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat
kepuasannya, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu
faktor
yang dapat mengubah pendapatan
nyata adalah perubahan harga barang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar