PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi
Seperti yang sudah
diketahui komunikasi sangat berperan dalam kehidupan kita, baik kehidupan dalam
bermasyarakat atau pun dalam sebuah organisasi.
Istilah komunikasi sendiri berasal dari
Bahasa Inggris: communication mempunyai banyak arti. Menurut asal katanya (etimologi), istilah komunikasi berasal
dari bahasa Latin, yaitu communis, yang berarti sama (common). Jadi menurut asal katanya, komunikasi berarti menyebarkan
atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian
yang sama.
Komunikasi dibutuhkan banyak orang untuk saling
berhubungan dalam menciptakan sebuah publik speaking guna bertukar pedapat,
saran, informasi dan lain sebagainya. Komukasi pun terjadi di berbagai media
seperti media elektronik maupun non elektronik. Agar komunikan dapat memberikan
respon seperti yang diharapkan oleh komunikator, komunikator dan komunikan
harus mempunyai pengalaman yang sama (common
experience). Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila
arus informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan.
Didalam
perusahaan komunikasi antar manajer dengan client kerjanya dilakukan untuk
menyusun suatu rancangan kerja kedepan dalam membuat suatu proyek untuk
memajukan perusahaannya. Komunikasi dalam hal ini pasti sangat dibutuhkan,
karena kalau tidak suatu proyek tidak akan terselesaikan dengan komunikasi
antar face to face atau antara manajer dengan client nya.
Pentingnya
komunikasi dalam organisasi adalah untuk:
1) Menimbulkan
rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:
a) para
bawahan dengan atasan/pimpinan.
b) bawahan
dengan bawahan.
c) atasan
dengan atasan.
d) pegawai
dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan.
2) Meningkatkan
kegairahan kerja para pegawai.
3) Meningkatkan
moral dan disiplin para pegawai.
4) Semua
jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga
akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien.
5) Semua
pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan,
ketentuan-ketantuan, yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
6) Semua
informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengan
cepat dan tepat diperoleh.
7) Meningkatkan
rasa tanggung jawab semua pegawai.
8) Menimbulkan
saling pengertian di antara pegawai.
9) Meningkatkan
kerja sama (team work) di antara para pegawai.
10) Meningkatkan
semangat korp atau esprit de corp di
kalangan para pegawai.
Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi
mengandung 5 unsur, yaitu:
1) Komunikator
(communicator), yaitu memberi berita,
yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang
memberitakan.
2) Menyampaikan berita,
dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3) Berita-berita yang
disampaikan (messages), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4) Komunikan
(communicatee), yaitu orang yang
dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang
menerima berita.
5) Tanggapan atau reaksi
(response), dalam bentuk jawaban atau
reaksi.
Klasifikasi dan Media
Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi
dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi
peninjauannya.
1) Dari
segi sifatnya, dapat dibedakan menjadi:
a) Komunikasi
lisan
b) Komunikasi
tertulis
c) Komunikasi
verba , dan
d) Komunikasi
non-verbal
2) Menurut
arahnya, dapat dibedakan menjadi:
a) Komunikasi
ke atas,
b) Komunikasi
ke bawah,
c) Komunikasi
diagonal ke atas,
d) Komunikasi
diagonal ke bawah,
e) Komunikasi
horisontal,
f) Komunikasi
satu arah, dan
g) Komunikasi
dua arah.
3) Menurut
lawannya dapat dibedakan menjadi:
a) Komunikasi
satu lawan satu,
b) Komunikasi
satu lawan banyak (kelompok),
c) Banyak
(kelompok) lawan satu, dan
d) Kelompok
lawan kelompok.
4) Menurut
keresmiannya dapat dibedakan menjadi:
a) Komunikasi
formal, dan
b) Komunikasi
informal.
Namun
dalam hal berkomunikasi tentu ada hambatan yang di lalui para komunikan dalam
berkomunikasi pada sebuah organisasi yaitu :
1.
HAMBATAN
SEMANTIK
hambatan
semantik adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan
dalam memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode)
yang dipergunakan dalam proses komunikasi.
Kesalahan
dalam menangkap pengertian terhadap bahasa dapat terjadi karena perbedaan latar
belakang pendidikan (education background) maupun latar belakang sosial (social
background).
Untuk
mengatasi hambatan semantik dapat dilakukan dengan mempergunakan
istilah-istilah yang mudah dipahami, kalimat-kalimat pendek, serta dengan
menyesuaikan latar belakang dari pihak komunikan.
2.
HAMBATAN
PERILAKU
Hambatan
perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan, adalah hambatan yang disebabkan
berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan.
Hambatan perilaku tampak dalam berbagai bentuk, seperti:
1) Pandangan
yang bersifat apriori,
2) Prasangka
yang didasarkan pada emosi,
3) Suasana
otoriter
4) Ketidakmauan
untuk berubah,
5) Sifat
yang egosentris.
Dalam menghadapi suatu hambatan tersebut sebaiknya
kita melakukan komunikasi dengan rekan kerja secara baik, benar dan sopan, agar
suatu komunikasi terjalin dengan apa yang kita inginkan.
Sumber : Buku Wursanto "Dasar 3 ilmu Organisasi"
Sumber : Buku Wursanto "Dasar 3 ilmu Organisasi"