welcome


Sabtu, 31 Maret 2012

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


Pendekatan kesusastraan pada masyarakat Indonesia.

Indonesia adalah Negara republic yang memiliki beragam suku dan bahasa, budaya yang lahir turun temurun membuat masyarakat Indonesia mengenal kebudayaan daerahnya masing-masing. Kebudayaan yang memiliki nilai social dan norma social juga nilai religious ini membuat adanya keterkaitan dengan kesusastraan atau seni. Misalnya kita ambil contoh kebudayaan Bali yang terkenal dengan Tari Kecaknya, tarian tersebut dalam seni memiliki nilai keindahan dan nilai social serta religious.
Seni adalah sebuah ekspresi yang lahir dari diri seseorang yang sifatnya tidak normative atau lebih mudah berkomunikasi. Nilai-nilai dalam seni disampaikan secara fleksibel baik itu isinya maupun bagaimana cara penyampaiannya, nilai-nilai dalam seni juga memilki keindahan (estetika) yang membuat sesuatu ekspresi tersebut menjadi benilai harganya dan nilai etika.

Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa dapat menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat.
Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Contoh kesusastraan yang mengkaitkan IBD, yaitu :
1.      Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah susunan kalimat yang bersajak ( syair, pantun, dan sebagainya ) dan mengandung makna yang indah didalamnya. Banyak penyair puisi yang lahir dengan karya puisinya yang indah, sebagai contoh yaitu Chairil Anwar dengan salah satu puisinya Doa.
Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan. Didalam puisi penyair dapat mengekspresikan dirinya kedalam sebuah tulisan-tulisan yang memiliki makna indah.
Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok bahasan yang terdapat pada ilmu budaya dasar karena adanya nilai kesusastraan. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :

1)      Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori
2)      Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda
3)      Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi pengalaman sang penyair sehinggal terasa hidup
4)      Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa
5)      Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga mengunggah hati
Dibalik kata-katanya yang sulit dimengerti puisi berisi potret kehidupan manusia.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada IBD antara lain :
·         Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian dan penyampaian pengalaman disebut “pengalaman perwakilan”. Berarti manusia memiliki salah satu kebutuhan hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas.
·         Puisi dan keinsyafan/kesadaran manusia
·         Dengan membaca puisi manusia diajak untuk menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
·         Puisi dan keinsyafan social
Puisi memberikan pengetahuan manusia sebagai mahluk social, yang terlibat dalam isu dan problem social. Puisi dapat menafsirkan situasi dasar social yang bisa berupa:
-          Penderitaan atas ketidakadilan
-          Perjuangan untuk kekuasaan
-          Konflik dengan sesamanya
-          Pemberontakan terhadap hukum Tuhan

2.      Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Dalam kamus Indonesia prosa adalah karangan bebas yang mempunyai alur , latar dalam penyampaiannya serta bersifat imajinatif. Prosa juga dibagi menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru.
Contoh prosa lama      :  dongeng, hikayat, cerita rakyat, sejarah dan cerita pelipur lara.
Contoh prosa baru       :  cerita pendek (cerpen), novel, biografi, kisah, dan otobiografi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar