welcome


Jumat, 10 Mei 2013

Pemimpin Organisasi


KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

Seperti yang kita ketahui didalam suatu organisasi pasti ada seorang pemimpin untuk mengatur suatu organisasi. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial dalam organisasi. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK DAN TEORI KONTINGENSI
Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)

Studi-studi mengenai sifat-sifat/ciri-ciri mula-mula mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studi tentang sifat/ciri telah dilakukan, namun sifat-sifat/ciri-ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat/ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifat/ciri itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin.

Teori Kontingensi (Contigensy Theory)

Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.

TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
Teori Atribut Kepemimpinan

Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.

CIRI-CIRI PERSONALITI YANG DIKAITKAN DENGAN SEORANG PEMIMPIN
Terdapat beberapa personaliti yang sering dikaitka dengan seorang pemimpin. Personaliti berikut ialah;

•      Bertanggung jawab
                        Individu yang bertanggungjawab cenderung melaksanakan kerjaya dengan penuh hati-hati dan bersedia mematuhi peraturan yang ditetapkan. Sifat ini sering dikaitkan dengan kejayaan seseorang pemimpin.
·         Jujur
Seorang pemimpin dalam melakukan suatu kegiatan dalam organisasi haruslah memiliki sifat jujur, agar masyarakat dapat menerima seorang pemimpin tersebut untuk membuat suatu struktur organisasi. Dengan adanya sifat jujur maka pemimpin akan dikenal dengan ke gigihannya.
•      Penyesuaian
                        Merujuk kepada ketahanan dan keupayaan emosi menghadapi tekanan, konflik, dan kekecewaan. Pemimpin yang berupaya mengharungi rintangan-rintangan ini adalah lebih berkesan mberbanding dengan pemimpin yang tidak boleh menyesuaikan diri dalam keadaan tertekan
•      Suka bergaul/ramah
                        Sifat ini juga disebutkan sebagai penting dalam kejayaan kepemimpinan kerana orang yang suka bergaul biasanya memperolehi banyak pengalaman dan mudah mempengaruhi orang-orang dalam organisasinya.
•      Dapat diterima
                        Memiliki sifat amanah, mudah bekerjasama, mesra, dan sopan. Orang seperti ini mudah bekerjasama dengan orang lain. Manakala sifat orang yang sukar diterima, biasanya tidak sabar, muram, syak wasangka, dan sukar bekerjasama dengan orang lain.
•      Berorientasi Pencapaian
                        Individu yang berorientasi pencapaian berusaha melaksanakan tugas dengan jayanya kerana individu ini akan hanya berasa puas jika ia beroleh kejayaan. Individu seperti ini cenderung bekerja keras, bercita-cita tinggi dan suka persaingan.
·         Pengetahuan umum yang luas
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
·         Kemampuan Analitik
efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
·         Keteladanan
seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
·         Fleksibilitas
mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
·         Adaptabilitas
kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
·         Objektivitas
pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.

Tipe Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :


1.         Tipe Otokratik

Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.

2.         Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

3.         Tipe Kharismatik

Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4.         Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5.         Tipe Demokratik

Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.



sumber : 


Selasa, 07 Mei 2013

Perilaku Konsumen



PERILAKU KONSUMEN

Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa. Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan.

PENDEKATAN KONSUMEN

Untuk mengetahui perilaku konsumen, kita membutuhkan pendekatan-pendekatan terhadap konsumen. Berikut ini adalah pendekatan konsumen :
·         Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)

Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan
lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Dalam hal ini tingkat kepuasan dari konsumen dapat dilihat dari 2 faktor di bawah ini :

-          kepuasan total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
-          kepuasan tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

·         Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)

Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Mengukur kurva indiferensi dilakukan 4 (empat) asumsi sebagai berikut :

-          Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
-          Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
-          Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
-          Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.

KONSEP ELASTISITAS

Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:

·         Elastisitas Harga.
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
·         Elastisitas Silang.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.
·         Elastisitas Pendapatan.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen.

Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang

Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah. Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasannya. Sebaliknya
bila pendapatan nyata menurun, dengan terpaksa konsumen menurunkan tingkat kepuasannya, disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang menurun. Salah satu faktor
yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Seperti yang kita ketahui bahwa penentu harga dan penawaran sangat berperan penting di dalam ekonomi, pemasaran dan penjualan. Pada bab ini saya akan membahas beberapa pengertian serta penjelasan lebih lanjut tentang penentu harga permintaan dan penawaran.

PENENTUAN  HARGA
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan tersebut.
harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.



TUJUAN PENENTUAN HARGA

v  Mendapatkan keuntungan besar.
v  Mempertahankan perusahaan.
v  Meraih ROI (Return On Investment).
v  Menguasai Pangsa Pasar.
v  Mempertahankan status quo.


PENDEKATAN DALAM PEMBENTUKAN HARGA

Pendekatan dalam pembentukan harga ditentukan oleh tiga faktor yaitu :

1.      pendekatan supply dan demand

Interaksi antara supply dan demand merupakan proses tawar menawar yang tidak terlihat dan informal yang secara terus menerus untuk menegosiasikan jumlah produk yang akan dibuat atau dikonsumsikan pada tingkat harga tertentu. Pada saat tingkat harga tinggi, produsen akan mau menghasilkan banyak produk dan jika tingkat harga yang rendah akan mengkonotasikan tingkat penawaran yang rendah.
Demand adalah kualitas barang yang akan dibeli konsumen pada tingkat harga tertentu. Harga yang tinggi akan menyebabkan konsumen akan mencari produk alternatif. Sebaliknya, harga yang rendah akan mendorong konsumen membeli lebih banyak. Pendekatan ini bisa berjalan untuk pasar keseluruhan, tapi sulit dijalankan untuk suatu produk individual.

2.      pendekatan yang berorientasi ke biaya

Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang ditambah biaya untuk jasa yang terkait, biaya overhead, dan tingkat keuntungan yang diinginkan. Dalam pendekatan yang berorientasi pada biaya ini, ada dua macam pendekatan yang bisa digunakan yaitu :
-          mark up pricing.
-          break-even analysis.
Mark up pricing dilakukan dengan menghitung seluruh biaya yang terkait dalam suatu produk kemudian ditentukan markup untuk menutupi biaya dan tingkat keuntungan yang diinginkan.

3.      pendekatan pasar

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa variabel dalam pasar mempengaruhi harga. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor Politik, Sosial, budaya, persepsi Individu, persaingan, waktu, serta good will.


STRATEGI PENENTU HARGA

Pertimbangan-pertimbangan yang seringkali digunakan dalam strategi penentuan harga yang dipakai adalah : sasaran perusahaan, tahapan produk dalamproduct life cycle (daur ulang suatu produk), dan kondisi persaingan.
Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain :
a)      Skimming Pricing yaitu penentuan harga tinggi saat produk pertama memasuki pasar.
b)      Penetraling Princing yaitu penentuan harga rendah untuk menembus pasar dan mendapatkan pangsa pasar baru.
c)      Ood Princing yaitu penentuan harga dengan mengurangi sedikit dari jumlah tertentu.
d)     Follow The Leader Princing yaitu penentuan harga didasarkan pada harga yang ditentukan pemimpin pasar.
e)      Price Lining yaitu penentuan harga yang berbeda unutk tiap model produk yang berbeda dan jenis produk tertentu.
f)       Relative Princing yaitu penentuan harga yang bisa jadi lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pesaing.
g)      Psychological Princing yaitu praktek pemasaran didasarkan pada teori bahwa harga tertentu memiliki dampak psikologis.
h)      Multiple Unit Princing yaitu Akan mendapatkan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah besar.
i)        Leader Princing yaitu Menjual barang yang menarik di bawah harga pasar
j)        Price Dicount yaitu pemotongan berdasarkan persentase dari harga yang telah ditetapkan.

PERMINTAAN
Pengertian permintaan adalah sejumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi. Hukum permintaan berbunyi :

apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang.

Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:


  • naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen
  • berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.

FUNGSI PERMINTAAN
persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Qd = f (Pq, Ps.i, Y, S, D)
RUMUS PERMINTAAN :
                                                                                                          

Ket:

§  Qd       :           Jumlah barang yang diminta

§  Pq        :           harga barang itu sendiri

§  Ps.i      :           harga barang pengganti(subtitusi)

§  Y         :           Pendapatan

§  S          :           selera

§  D         :           jumlah penduduk


Perubahan permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor selain harga barang itu sendiri, akan ditunjukkan oleh pergeseran kurva permintaan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan, sedangkan pergeseran ke kanan menunjukkan peningkatan jumlah permintaan.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
·         Harga barang itu sendiri
semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta. Sehingga harga barang tersebut sangat berpengaruh pada permintaan itu sendiri.
·         Harga barang – barang subtitusi
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan, barang-barang subtitusi bisa disebut juga barang pengganti atau untuk menghemat biaya penggunaan yang relatif mahal.

·         Pendapatan rumah tangga atau pendapatan masyarakat
Orang yang punya gaji dan tunjangan yang besar maka dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya sehingga tidak terlalu banyak pengeluarannya.

·         Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. contohnya, sekarang ini banyak orang yang mencari Ponsel berbasis android yang sedang pemakaiannya sedang trend sekarang ini, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat.

·         Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

MACAM – MACAM PERMINTAAN

1)      Permintaan menurut daya beli

Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
-          Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
-          Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut.
-          Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.

2)      Permintaan menurut jumlah subjek pedukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
-          Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
-          Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.

PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi. Hukum penawaran berbunyi :

bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dimana jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN

a)   Harga itu sendiri
semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta. Sehingga harga barang tersebut sangat berpengaruh pada penawaran itu sendiri.

b)      Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
Permintaan barang akan berkurang jika ada harga barang pesaing yang lebih murah, jadi penawaran pun harus dikurangi supaya bisa menutupi kekurangan dalam permintaan suatu barang.

c)      Biaya produksi
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual.

d)   Tujuan-tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

e)  Pajak
Tinggi nya pajak akan mempengaruhi kestabilan harga suatu barang, jadi jika pajak tinggi maka barang pun otomatis harganya akan lebih tinggi dan permintaan konsumen akan berkurang dan sebaliknya jika pajak rendah maka harga barangpun akan sedikit lebih murah.

f)    Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.

g)    Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.


FUNGSI PENAWARAN

Fungsi penawaran adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang (sumbu X) yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga (sumbu Y).
Rumus Kurva Penawaran :

Qs = f(Pq, PI.i, C, O, T)
 


Ket :
-          Qs        :           jumlah barang yang ditawarkan
-          Pq        :           harga barang itu sendiri
-          Pl.i       :           harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
-          O         :           tujuan-tujuan perusahaan
-          T          :           tingkat teknologi yang digunakan. 


contoh kasus

Liputan6.com, Jakarta: Kenaikan Bahan Bakar Minyak atau BBM baru akan dimulai 1 April mendatang. Tapi dampaknya sudah terasa sekarang. Harga-harga berbagai kebutuhan pokok naik. Padahal belum disetujui DPR. Demikian informasi yang dirangkum SCTV, Kamis (8/3).
Pemerintah memang mau tak mau mengusulkan kenaikan harga BBM. Sebab jika tidak biaya subsidi bakal melonjak menjadi Rp 191 triliun tahun ini. Perubahan harga ini dipicu harga minyak mentah yang mencapai US$ 118 dollar per barrel. Kalau ada kenaikan BBM pasti itu pilihan terakhir, pilihan yang pahit. Persoalannya adalah sekarang bagaimana agar masyarakat yang terkena dampak itu kita lindungi buruh, petani, nelayan, masyarakat rentan, UMKM,” tutur Menko Perekonomian Hatta Radjasa.
Menyikapi situasi ini pemerintah menyatakan memiliki program untuk menekan dampak kenaikan harga BBM terhadap masyarakat miskin. Kompensasi ini nantinya akan berupa bantuan langsung sementara masyarakat sebesar Rp 150 ribu per keluarga. Dana dibagikan untuk 18 setengah juta keluarga miskin dengan anggaran Rp 25,6 triliun.
Kedua berupa tambahan subsidi beras miskin selama dua bulan. Anggarannya sebesar Rp 5,3 triliun. Ketiga subsidi berupa penambahan jumlah beasiswa untuk pelajar dari keluarga miskin dengan anggaran Rp 3,4 triliun. Kemudian keempat subsidi bagi angkutan umum massal seperti kapal penumpang, kereta api, serta bus umum sebesar Rp 5 triliun.
Pengamat Ekonomi Didik J. Rachbini menilai bengkaknya subsidi BBM saat ini adalah buah dari lemahnya peran negara menentukan alokasi anggaran. “Karena salah kaprah dalam kebijakan BBM yang ragu-ragu atau momentumnya hilang. Dan salah kaprah APBN-nya menjadi hancur dan tidak mempunyai kapasitas untuk membangun infrastruktur,” jelas Didik.(AIS).





Sumber :