welcome


Kamis, 20 Juni 2013

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi

Seperti yang sudah diketahui komunikasi sangat berperan dalam kehidupan kita, baik kehidupan dalam bermasyarakat atau pun dalam sebuah organisasi.  Istilah komunikasi sendiri berasal dari  Bahasa Inggris: communication  mempunyai banyak arti. Menurut asal katanya (etimologi), istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu communis, yang berarti sama (common). Jadi menurut asal katanya, komunikasi berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian yang sama.
Komunikasi  dibutuhkan banyak orang untuk saling berhubungan dalam menciptakan sebuah publik speaking guna bertukar pedapat, saran, informasi dan lain sebagainya. Komukasi pun terjadi di berbagai media seperti media elektronik maupun non elektronik. Agar komunikan dapat memberikan respon seperti yang diharapkan oleh komunikator, komunikator dan komunikan harus mempunyai penga­laman yang sama (common experience). Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan.
Didalam perusahaan komunikasi antar manajer dengan client kerjanya dilakukan untuk menyusun suatu rancangan kerja kedepan dalam membuat suatu proyek untuk memajukan perusahaannya. Komunikasi dalam hal ini pasti sangat dibutuhkan, karena kalau tidak suatu proyek tidak akan terselesaikan dengan komunikasi antar face to face atau antara manajer dengan client nya.

Pentingnya komunikasi dalam organisasi adalah untuk:
1)      Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:
a)      para bawahan dengan atasan/pimpinan.
b)      bawahan dengan bawahan.
c)      atasan dengan atasan.
d)     pegawai dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan.
2)      Meningkatkan kegairahan kerja para pegawai.
3)      Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai.
4)      Semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian opera­sional yang efisien.
5)      Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-per­aturan, ketentuan-ketantuan, yang telah ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
6)      Semua informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengan cepat dan tepat diperoleh.
7)      Meningkatkan rasa tanggung jawab semua pegawai.
8)      Menimbulkan saling pengertian di antara pegawai.
9)      Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.
10)  Meningkatkan semangat korp atau esprit de corp di kalangan para pegawai.

Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi mengandung 5 unsur, yaitu:
1)      Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2)      Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3)      Berita-berita yang disampaikan (messages), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4)      Komunikan (communicatee), yaitu orang yang dituju, pihak pen­jawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5)      Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.

Klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi peninjauannya.
1)      Dari segi sifatnya, dapat dibedakan menjadi:
a)      Komunikasi lisan
b)      Komunikasi tertulis
c)      Komunikasi verba , dan
d)     Komunikasi non-verbal
2)      Menurut arahnya, dapat dibedakan menjadi:
a)      Komunikasi ke atas,
b)      Komunikasi ke bawah,
c)      Komunikasi diagonal ke atas,
d)     Komunikasi diagonal ke bawah,
e)      Komunikasi horisontal,
f)       Komunikasi satu arah, dan
g)      Komunikasi dua arah.
3)      Menurut lawannya dapat dibedakan menjadi:
a)      Komunikasi satu lawan satu,
b)      Komunikasi satu lawan banyak (kelompok),
c)      Banyak (kelompok) lawan satu, dan
d)     Kelompok lawan kelompok.
4)      Menurut keresmiannya dapat dibedakan menjadi:
a)      Komunikasi formal, dan
b)      Komunikasi informal.
Namun dalam hal berkomunikasi tentu ada hambatan yang di lalui para komunikan dalam berkomunikasi pada sebuah organisasi yaitu :



1.      HAMBATAN SEMANTIK
hambatan semantik adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang diperguna­kan dalam proses komunikasi.
Kesalahan dalam menangkap pengertian terhadap bahasa dapat terjadi karena perbedaan latar belakang pendidikan (education background) maupun latar belakang sosial (social background).
Untuk mengatasi hambatan semantik dapat dilakukan dengan memper­gunakan istilah-istilah yang mudah dipahami, kalimat-kalimat pendek, serta dengan menyesuaikan latar belakang dari pihak komunikan.



2.      HAMBATAN PERILAKU
Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan, adalah ham­batan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak dalam berbagai bentuk, seperti:
1)      Pandangan yang bersifat apriori,
2)      Prasangka yang didasarkan pada emosi,
3)      Suasana otoriter
4)      Ketidakmauan untuk berubah,
5)      Sifat yang egosentris.

Dalam menghadapi suatu hambatan tersebut sebaiknya kita melakukan komunikasi dengan rekan kerja secara baik, benar dan sopan, agar suatu komunikasi terjalin dengan apa yang kita inginkan. 





Sumber : Buku Wursanto "Dasar 3 ilmu Organisasi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar